Apa yang akan kita lakukan bila ditawari barang, senilai lima ribu rupiah, cukup dengan harga empat ribu rupiah padahal dipasaran berharga enam ribu rupiah?
Mungkin sebagian dari kita akan membelinya dalam jumlah banyak dengan harapan bisa menjualnya lagi dan mendapat keuntungan. Tetapi, mungkin juga ada yang malah mencurigainya sebagai satu bentuk penipuan.
Hari ini di harian KOMPAS saya membaca iklan baris yang bunyinya:
Dicari agen M-Kios dan all operator, 5:4250/50:47250. Hub: 081xxxxxx.
Saya dengan niatan iseng menghubungi nomor tersebut. Tidak sampai satu menit langsung dibalas dengan memberikan alamat situs di internet untuk mengetahui informasinya.
Ketika saya buka, ternyata sebuah situs sederhana tentang server pengisian pulsa, namun isinya cukup lengkap. Pendaftaran tidak dikenakan biaya namun deposit awal yang harus disetor adalah 2,5 juta untuk agen dan 5 juta rupiah untuk master.
Untuk diketahui, server pulsa adalah suatu jasa penjualan pulsa elektrik, dimana customernya membayar deposit dengan minimal jumlah tertentu dan dapat digunakan untuk mengisi pulsa ke semua nomor atau nomornya sendiri. Biasanya pelanggan server pulsa adalah penjual pulsa berskala kecil.
Setelah saya melihat daftar harganya, ternyata luar biasa murahnya. Voucher isi ulang Simpati nominal lima ribu hanya Rp 4.250, voucher isi ulang nominal sepuluh ribu dihargai hanya Rp 8.700. Nominal lainpun harganya jauh dari harga umum.
Kesimpulan saya jelas ini adalah penipuan. Karena dari yang saya jalani mengelola konter resmi penjualan pulsa, tidak ada harga beli pulsa dibawah nilai nominal. Sebagai contoh, harga beli voucher isi ulang Simpati lima ribu berkisar Rp. 5.100-5.200. Tidak mungkin menjual dengan harga Rp 4.250 atau dibawahnya.
Modus penipuan yang dilakukan adalah dengan menaikkan harga begitu kita mentransfer uang, karena ada klausul harga dapat berubah setiap saat. Namun ini sangat jarang terjadi.
Yang biasa terjadi, setelah transfer uang kartu dapat digunakan mengisi pulsa dengan lancar. Setelah beberapa waktu, pihak server akan menelpon pelanggan dan meminta pelanggan menambah jumlah deposit agar harga lebih murah. Setelah ditransfer, kartu tidak bisa lagi digunakan mengisi pulsa, nomor kontak tidak bisa dihubungi dan website lenyap dan uang kitapun melayang.
Beberapa hari kemudian, muncul website sejenis dengan nama lain, nomor kontak lain namun isi websitenya tidak jauh berbeda.
Dengan modus penipuan seperti ini, di Yogyakarta, puluhan korban tertipu sehingga mengakibatkan kerugian miliaran rupiah.
Selain melalui iklan di surat kabar, penyebarannya juga melalui SMS Spam, e-mail dan membuka website yang biasanya berekstension ‘co.cc’ serta menggunakan blog.
Mungkin anda pernah mendapat SMS seperti diatas sebaiknya diabaikan karena tawaran harga murah memang sangat menggiurkan bagi orang yang awam dengan bidang yang ditawarkan. Salam.
>>>Sumber Info<<<
>>>Sumber Info<<<
ooOoo
